Dalam kaidah membaca al-Qur'an, ada perubahan cara membaca dengan pola tertentu, ada juga yang tidak
menggunakan pola tertentu. Perubahan cara baca yang tidak beraturan ini juga
dikenal dalam metode qira'ah Imam Ashimyang banyak dipakai kaum Muslim di Indonesia, kaidah
ini dinamakan Gharib.
Qira’ah Imam Ashim riwayat Hafs mulai berkembang dan menyebar luas pada masapemerintahan
Turki Utsmani yang didukung oleh banyaknya cetakan Al-Qur’an dari Arab Saudi sampai menyebar ke seluruh dunia, waktu penyebarannya terutama pada musim-musim haji.
Gharib menurut bahasa artinya tersembunyi
atau samar, sedangkan menurut istilah Ulama qurra’, gharib
artinya sesuatu yang perlu penjelasan khusus dikarenakan samarnya pembahasan
atau karena peliknya permasalahan baik dari segi huruf, lafadz, arti maupun
pemahaman yang terdapat dalam Al-Qur’an. Berikut ini salah satunya dinamakan
Isymam.
Isymam (mencampurkan),
adalah mencampurkan dammah pada sukun dengan memoncongkan bibir atau
mengangkat dua bibir (mecucu - Jawa). Dalam al-Qur'an bacaan ini hanya terdapat pada 1 tempat, yakni:
Ini hanya terdapat satu yaitu Surat Yusuf ayat
11:
قَالُوا يَا أَبَانَا
مَا لَكَ لا تَأْمَنَّا عَلَى يُوسُفَ وَإِنَّا لَهُ لَنَاصِحُونَ
Adapun cara membacanya silahkan simak video berikut
0 komentar:
Posting Komentar