Salah satu kesalahan yang
sering dilakukan makmum ketika salat jamaah adalah mendahului gerakan atau
bacaan imamnya. Dan hal ini sering kita saksikan pada jamaah-jamaah salat yang
dilakukan secara berjamaah dibanyak tempat. Banyak pula yang menganggap enteng
dan ringan masalah ini. Suatu saat penulis mencoba mengingatkan salah seorang
ustaz supaya memperhatikan jamaah salatnya terutama dalam hal ini. Tetapi
jawabannya hanya datar saja dan tidak ada upaya untuk membenarkannya. Ketika
diadakan pengajiann umum dalam rangka ‘akhirussanah’ sekaligus khataman pada
TPQ yang diasuhnya, saya mencoba mengingatkan lagi dengan meminta supaya dalam
sambutan dan isi pengajian disinggung masalah ini. Namun ternyata sama saja,
hal tersebut tidak disinggung sama sekali. Inilah salah satu bentuk meremehkan
perilaku ini. Terus terang saya prihatin karena ketika salat anak-anak TPQ
banyak yang selalu mendahului imam. Dan hal tersebut tidak pernah diingatkan.i
Sekarang kita coba tengok
dalil-dalil yang berkaitan dengan hal
tersebut supaya kita semua mau serius dalam hal ini. Karena hal ini tidaklah
enteng dan ringan tetapi sangat berat baik dalam hal sanksi maupun sah dan
tidaknya salat seseorang.
Allah SWT berfirman :
وَكَانَ الإنْسَانُ عَجُوْلاً
Artinya : dan adalah manusia bersifat
tergesa-gesa ( al-Isra’ : 11 )
Rasulullah SAW bersabda :
التأني
من الله والعجلة من الشيطان
Artinya : Pelan-pelan
adalah dari Allah, dan tergesa-gesa adalah dari syaitan ( H. R. Baihaqi dalam as-Sunanul Kubra )
أما
يخشى الذي يرفع رأسه قبل الإمام أن يحول الله رأسه رأس حمار
Artinya : Tidakkah takut
orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam, bahwa Allah akan mengubah
kepalanya menjadi kapala keledai” ( HR Muslim : 1/320-321 )
Lihatlah dalil-dalil diatas,
memang tergesa-tergesa adalah sifat manusia karena itu kita harus saling
mengingatkan hal tersebut dengan mengingatkan bahwa sifat tersebut adalah dari
syaitan sedangkan pelan-pelan adalah dari Allah. Maka siapa saja selalu tergesa-gesa
maka dia telah mengikuti syaitan, sebaliknya dengan pelan-pelan berarti dia
telah mengikuti Allah SWT. Apalagi Rasulullah SAW telah mengancam degan keras
bahwa siapa saja yang mengangkat kepalanya sebelum imam maka kepalanya akan
diubah menjadi kepala himar oleh Allah SWT. Sungguh satu ancaman yang bukan
main-main dan tidak ringan serta enteng tetapi sangat berat akibatnya.Download
Diceritakan dalam satu salat
jamaah dengan Nabi SAW para sahabat sangat berhati-hati dalam hal ini:
“Sungguh mereka (
para shahabat ) shalat di belakang Rasulullah SAW. Maka , jika beliau
mengangkat kepalanya dari ruku’, saya tak melihat seorangpun yang membungkukkan
punggungnya sehingga Rasulullah SAW meletakkan keningnya di atas bumi, lalu
orang yang ada di belakangnya bersimpuh sujud ( bersamanya)”( HR Muslim, hadits
No : 474)
Perhatikan, para sahabat ketika
Rasulullah SAW bersujud tidak berani bergerak ( membungkukkan
punggungnya ) sebelum beliau meletakkan keningnya di tempat sujud. Selanjutnya
ketika Nabi SAW sudah meletakkan keningnya di tempat sujud barulah para sahabat
bergerak untuk melakukan sujud. Satu contoh utama dari para sahabat.
Jadi, marilah kita perbaiki
salat kita sebagaimana yang diperintahkan Rasulullah SAW dan yang telah
dicontohkan oleh para sahabat yang mulia. Dalam riwayat Ahmad dan Muslim
disebutkan :
اَيُّهَاالنَّاسُ اِنِّي
اِمَامُكُمْ فَلاَ تَسْبِقٌوْنِيْ بِالرُّكُوْعِ
وَلاَبِالسُّجُوْدِوَلاَبِالْقِيَامِ وَلاَبِالْقُعُوْدِ وَلاَبِاْلإِنْصِرَافِ
Artinya
: wahai umat manusia ! Saya adalah imammu maka janganlah kamu mendahului saya
dalam mengerjakan ruku’, sujud, berdiri, duduk ataupun berpaling dari
sembahyang ! ( H. R. Ahmad
dan Muslim ).
Mari kita ikuti imam kita dengan bergerak sesudahnya dalam gerakan
salatnya, supaya kita tidak termasuk dalam golongan yang akan diubah kepalanya
oleh Allah SWT menjadi kepala himar. Nauzubillahi min zalik.
Wallaahu a’lam.
0 komentar:
Posting Komentar